Home » » Keunikan Salat Jumat di Masjid Saka Tunggal

Keunikan Salat Jumat di Masjid Saka Tunggal

Written By banyumascilacap on Jumat, 12 Juli 2013 | 01.34

Masjid Saka Tunggal di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, memiliki keunikan yaitu arsitektur bangunannya yang hanya terpancang satu tiang penyangga di tengah masjid. Namun, selain itu ada juga lelaku masyarakat sekitarnya dalam beribadah yang unik.

Seperti pada salat Jumat, para jemaah sebelum salat melantunkan puji-pujian. Selawatan dengan dilagukan secara koor, sehingga terasa begitu kental nuansa tradisional Jawanya. Tak hanya itu, beberapa jemaah mengenakan udeng-udeng atau ikat kepala bermotif batik.

Hanya di Masjid Saka Tunggal saja kita masih bisa menjumpai muazin salat Jumat berjumlah empat orang. Mereka melantunkan azan tanpa mengenakan pengeras suara. Baris berjejer di depan mimbar khotbah, berpakaian baju panjang warna putih, kepalanya terikat udeng-udeng. Sementara jemaah lainnya diam, mendengarkan secara khusyuk.

Lalu tata cara salat jamaah di masjid kuno ini tak jauh berbeda dengan masjid-masjid lain pada umumnya. Khusus pada salat Jumat, semua rangkaian salat Jumat dilakukan berjamaah, mulai dari salat tahiyatul masjid, qobliah jumat, shalat Jumat, bakdiyah Jumat, salat Zuhur, hingga bakdiyah Zuhur. Dengan demikian jumlah rakaat salat Jumat yang dikerjakan berjamaah sebanyak 14 rakaat.


Pesan atau khotbah Jumat dibacakan dengan menggunakan bahasa Jawa Ngoko. Demikian halnya bila mengutip terjemahan sebuah ayat suci Al Quran ataupun hadis. ”Cara ibadah kami seperti ini sudah menjadi adat kami turun-temurun. Kami tidak ada yang berani mengubahnya,” kata Sopani (62) imam solat Jumat Masjid Saka Tunggal. (ekadila)

Sumber: http://satelitnews.co
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INFO BANYUMAS CILACAP - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger