Home » » Drs. H. Slamet Effendy Yusuf,MSi

Drs. H. Slamet Effendy Yusuf,MSi

Written By banyumascilacap on Selasa, 25 Juni 2013 | 22.54


Anggota DPR-RI (1992-2009) berwawasan kebangsaan ini sangat sering berada pada momen perubahan yang sangat penting dan dahsyat. Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor (1985-1995) ini salah seorang konseptor kembalinya Nahdlatul Ulama ke Khittoh 1926. Ketua Dewan Kehormaatan DPR (2004-2007)ini, berperan penting dalam perubahan dan peningkatan etos kerja anggota legislatif.

Mantan
wartawan ini seorang yang berperan penting dalam konvensi calon presiden dari Partai
Golkar, suatu inovasi dalam dunia politik Indonesia. Saat mahasiswa, ia menjadi juru bicara memperjuangkan agar PMII, menjadi organisasi yang independen dari struktur Partai NU. Kemudian, sebagai Wakil Ketua Panitia Ad-Hoc (PAH) I Badan Pekerja MPR aktif mempersiapkan perubahan UUD 1945.

Tokoh muda yang sering berperan dalam perubahan ini, sungguh punya andil dalam kembalinya NU ke Khittoh 1926. Pada awal tahun 80-an, tokoh-tokoh muda NU, mendorong agar NU mengambil langkah untuk keluar dari partai politik (
Partai Persatuan Pembangunan). Agar NU kembali ke Khittoh 1926. Karena selama masih terlibat dengan politik, segala enerjinya terserap ke arah itu. Padahal hakekatnya NU didirikan adalah untuk mengurus hal-hal keagamaan, pendidikan, dakwah, sosial dan perekonomian. Sehingga pada tahun 1983 mereka merumuskan strategi pembaruan NU melalui tema Kembali ke Kkhittoh
Nahdlatul Ulama.

Ketika itu, ia termasuk orang yang membidani konsep tersebut di kelompok G yaitu sebuah kelompok yang sering berkumpul di sebuah gang bernama Gang G di Mampang, Jakarta Selatan. "Kelompok inilah sebagai motor pergerakan perubahan di NU saat itu," ungkap si 'anak nakal' semasa remaja ini, dalam percakapannya dengan
wartawan Tokoh Indonesia.Com, di ruang kerjanya di Jakarta, Senin, 25 November 2002. (Tokoh Indonesia.Com juga mewawancarai tokoh bersahaja ini pada Senin 21 Juli 2003).

Kemudian pada tahun 1983 diadakan Munas Alim Ulama NU dilanjutkan dengan muktamar NU 1984, setahun kemudian . Dalam Munas maupun Muktamar itu, ia menjadi sekretaris komisi khittoh. Dengan sendirinya ia menjadi salah seorang perumus. Sesungguhnya persiapan rumusan itu dikerjakan oleh tim kecil dari Jakarta. Waktu itu yang ditugaskan adalah Abdurahman Wahid untuk menyiapkan naskah.

Tetapi karena sibuk, Slamet atas permintaan Almarhum Dr.Fahmi Saifuddin menyusun naskah Khittoh NU. Ia mengerjakannya malam itu juga. Paginya, ia menyerahkan naskah tersebut ke Fahmi dengan pesan agar dibaca dulu oleh
Abdurrahman Wahid sebelum diperbanyak. Ketika ia ketemu
Gus Dur, ia tanya sudah membaca naskah itu, dijawabnya sudah. "Sudah baik kok Mas", kata
Gus Dur.

Peran Slamet diakui sendiri oleh
Abdurrahman Wahid. Antara lain dalam pidatonya di stadion Widodo, Purwokerto, tahun 1985 seusai Muktamar NU. Di depan massa,
Gus Dur secara jujur mengatakan, bahwa banyak orang mengira yang menyusun dan membidani Khittoh NU adalah dirinya. Padahal, katanya, bidannya adalah orang Purwokerto. Maksudnya yaitu Slamet Effendy Jusuf.

Hal serupa pernah dikemukakan Gus Dur di depan
Menteri Agama Munawir Sjadzali di rumah Gus Dur (waktu itu masih di Cilandak) selesai Muktamar. Sambil menunjuk Slamet, Gus Dur bilang: "Pak Munawir, sebenarnya ini ibarat kerbau punya susu, tapi sapi punya nama. Mas Slamet yang nyusun orang-orang mengira saya." Maka tak berlebihan ketika Majalah Aula, sebuah majalah NU di Jawa Timur, mengungkapkannya dalam artikel berjudul "Slamet Effendy Yusuf, Konseptor Sejati Khittoh".

Sebelumnya, sebagai Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta, pada tahun 1972, ia ikut memotori perubahan agar PMII independen dari Partai NU. Begitu pula dalam mempersiapkan perubahan UUD 1945, ia aktif sebagai Wakil Panitia Ad-Hoc (PAH) I Badan Pekerja MPR.

Ia memang seorang pelaku dalam beberapa perubahan. Terakhir, sebagai Ketua Pelaksana Harian Panitia Konvensi Nasional Partai
Golkar, ia berperan dalam sebuah terobosan baru penyeleksian calon presiden dan wakil presiden dari Partai
Golkar.

Dia pun menulis buku yang berjudul "Ikut dalam Perubahan.' Sebelumnya, dia sudah menulis beberapa buku bersama sahabat-sahabatnya. Antara lain:buku "Reformasi Konstitusi, Perubahan Pertama UUD' 45" yang disusun bersama Umar Basalim, diterbitkan tahun 2000 dan buku "Dinamika Kaum Santri" yang disusun bersama Ichwan Sjam dan Masdar F.Mas'udi, diterbitkan oleh penerbit Rajawali, tahun 1983.

Matan Ketua DPP Partai Golkar ini, dikenal sebagai seorang
politisi yang berjiwa kebangsaan. Ketika direkrut menjadi anggota Golkar, sebuah majalah di luar negeri, Asia Week, menyebutnya sebagai seorang yang mempunyai wawasan kebangsaan yang kental, memiliki sifat yang tidak eksklusif, kendati lahir dari kalangan santri dan pemimpin muda Islam.

Semasa menjabat Ketua Umum Pemuda Ansor, ia memang sering mengadakan kerja sama atau acara-acara bersama dengan organisasi kepemudaan agama lain, Katolik, Budha, Protestan dan Hindu. Sebagai contoh, ketika Pemuda Ansor mengadakan acara yang bernama Kemah Pemuda Untuk Kebangsaan. Acara itu diikuti berbagai organisasi kepemudaan dari berbagai agama. Saat itu ia membuat kebijaksanaan, dalam setiap tenda harus terdiri dari anggota berbagai agama. Hal itu dilaksanakan dengan baik dan membuahkan saling pengertian.

Sering kali mereka justru saling mengingatkan. Ketika menjelang subuh, yang Kristen membangunkan dan mengingatkan yang Islam untuk sembahyang subuh. Kemudian ketika hari Minggu, yang Islam mengingatkan yang Kristen untuk kebaktian. Sehingga di situ setiap orang belajar untuk menghormati bahkan mendorong penganut agama lain untuk melaksanakan ajaran agamanya.

Sumber: http://www.tokohindonesia.com

A. DATA PRIBADI
Nama Lengkap & Gelar
:
Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, MSi
Jenis Kelamin
:
Laki-Laki
Tempat & Tanggal Lahir
:
Purwokerto, 12-Agustus-1948
Agama
:
Islam
Status Pernikahan
:
Menikah
Nama Istri/Suami
:
Dra.Hj. Siti Aniroh
Pekerjaan Istri/Suami
:
-
Jumlah Anak
:
3 (tiga)  Orang
Alamat Kantor
:
Gd. Nusantara I Lt. 11 R. 1118 Jl. Gatot Subroto Gd. DPR/MPR RI Jakarta
Telpon,Fax Kantor
:
5755270, 5755271, 518, 5715520, 5715896
Alamat Rumah
:
1
Rumah Jabatan Anggota DPR RI Blok E - 2 No. 375 Kalibata Jakarta 12750
2
Ponpes "Al Azhary" Karang Cengis Lesmana Ajibarang Purwokerto 53163
3
Jl. Bango III No 25 Rt 008 Rw 003 Pondok Labu, Cilandak Jakarta Selatan
Telpon,Fax Rumah
:
7989264, (0281) 571491
Email
:
-
Website
:
-

D.
RIWAYAT PENDIDIKAN

1
SR 1962

2
Madrasah Mualimin Al Hidayah Purwokerto 1968

3
IAIN Yogyakarta jurusan Qodlo/hukum 1976

4
S2 Bidang Politik UI 2001



RIWAYAT JABATAN PADA LEMBAGA PEMERINTAHAN

1
Waka PAH I Badan Pekerja MPR RI 1999-2002

2
Anggota DPR/ MPR RI 1999 sekarang

3
Waka Korbid Polkam FKP DPR RI 1997-1999

4
Anggota DPR/MPR RI 1992-1997

5
Wakil Pimpinan Umum Harian Pelita 1992-1998

PENGALAMAN/JABATAN PADA ORGANISASI

1
Ketua Harian Bappilu 2004 Golkar 2003-sekarang

2
Ketua Harian panitia Konas Golkar 2003-sekarang

3
Ketua DPP Golkar Korbid pemenangan Pemilu 1998-sekarang

4
Sekretaris ICMI Pusat 1995-2000

5
Ketua DPP MDI 1994-1999

6
Anggota Bapekkapus Golkar 1993-1998

7
Wakil Sekjen DPP MDI 1989-1994

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INFO BANYUMAS CILACAP - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger